Pelindo Bersatu, Indonesia Maju
Perubahan industri global terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi di dunia. Selain itu globalisasi, regulasi dan fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang sangat ketat, ditambah pandemi Covid-19 yang belum selesai menuntut semua sektor untuk melakukan perubahan supaya mampu beradaptasi di masa New Normal ini. Respon perusahaan terhadap keadaan ini sangat beragam, ada yang berfokus untuk mengembangkan sumber daya yang ada, ada juga yang menggabungkan diri menjadi suatu perusahaan agar menjadi perusahaan yang lebih besar.
Pelindo sebagai perusahaan BUMN pengelola kepelabuhanan di Indonesia dituntut untuk melakukan perubahan dan kolaborasi supaya mampu beradaptasi di masa “Double Distruption” ini dengan baik. Oleh sebab itu Integrasi perusahaan plat merah pengelola pelabuhan (Pelindo I, II, III, IV) dinilai menjadi langkah yang tepat dan relevan untuk menyeseuaikan kondisi yang ada saat ini.
Saat ini ada 4 Pelindo yang mengelola kepelabuhanan di Indonesia, diantaranya :
Pelindo I
Pelindo I yang berkantor pusat di Medan ini mengelola 25 pelabuhan yang tersebar di 4 Provinsi wilayah Indonesia bagian barat. Seperti : Belawan, Dumai, Riau, dll.
Pelindo II
Pelindo II yang berkantor pusat di Jakarata, mengelola 12 pelabuhan yang tersebar di wilayah Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Seperti : Tanjung Priok, Panjang, Palembang, Pontianak, Jambi, dll.
Pelindo III
Pelindo III berkantor pusat di Surabaya ini mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di Jawa, Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara. Seperti : Tanjung Emas Semarang, Tanjung Perak, Benoa, Labuan Bajo, Tenau Kupang, Lembar, dll.
Pelindo IV
Pelindo IV berpusat di Makasar ini mengelola 23 pelabuhan yang tersebar di wilayah Sulawesi, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Barat.
Dengan model tata kelola Pelindo yang terpisah-pisah ini menyebabkan pengelolaan pelabuhan di Indonesia kurang terkoordinasi dengan baik, ditambah dengan budaya / culture bisnis Pelindo I, II, III, IV yang berbeda-beda menciptakan pola pelayanan kepalabuhan yang tidak terstandarisasi.
Kenapa Pelindo Bersatu ?
Salah satu motivasi atau alasan utama perusahaan melakukan integrasi adalah menciptakan sinergi atara dua atau lebih perusahaan yang memiliki proses bisnis yang sama. Bentuk-bentuk sinergi yang biasa dilakukan perusahan adalah :
a) Sinergi Operasi
Sinergi operasi (Operating synergy) terjadi ketika perusahaan hasil kombinasi mencapai efisiensi biaya. Efisiensi ini dicapai dengan cara pemanfaatan secara optimal sumberdaya-sumberdaya perusahaan. Sehingga dengan adanya integrasi yang dilakukan perusahaan maka diharapakan perusahaan dapat menjalankan proses bisnis hingga kapasitas penuh, dimana yang sebelumnya masih idle akan dapat dioptimalkan untuk mendukung permintaan pasar.
b) Sinergi Financial
Sinergi finansial (Financial synergy) dihasilkan ketika perusahaan hasil integrasi memiliki struktur modal yang kuat dan mampu mengakses sumber-sumber dana dari luar secara lebih mudah dan murah. Akses yang semakin mudah terhadap sumber-sumber dana dimungkinkan ketika perusahaan memiliki ukuran yang semakin besar. Sehingga kondisi seperti ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, karena meningkatnya kepercayaan pihak lain terhadap perusahaan.
c) Sinergi Manajerial
Sinergi manajerial (Mangerial synergy) dihasilkan ketika terjadi transfer kapabilitas manajerial dan skill dari perusahaan yang satu ke perusahaan lain atau ketika secara bersama-sama mampu memanfaatkan kapasitas yang dimiliki.
d) Sinergi Teknologi
Sinergi teknologi bisa dicapai dengan memadukan keunggulan teknik sehingga saling memetik manfaat. Sinergi teknologi dapat terjadi misalnya pada departemen riset dan pengembangan, departemen disain dan engineering, proses operasi, dan teknologi informasi.
e) Sinergi Pemasaran
Perusahaan yang melakukan integrasi akan memperoleh manfaat seperti jaringan pemasaran semakin luas, bertambahnya lini produk/jasa yang dipasarkan, dan semakin banyak konsumen yang bisa dijangkau
Pelindo Bersatu, Apa Manfaatnya ?
Dengan adanya Integrasi Pelindo ini diharapkan mampu membentuk standar operasional dan proses bisnis kepelabuhanan yang lebih efisien sehingga mampu meningkatkan konektivitas nasional dan jaringan ekosistem logistik yang lebih kuat serta mampu meningkatkan kapasitas pelabuhan di Indonesia. Selain itu Integrasi Pelindo ini diharapkan berdampak pada pembangunan infrastruktur pelabuhan yang lebih merata hingga ke daerah-daerah. Seperti diketahui bahwa biaya logistik nasional masih cukup tinggi hal ini disebabkan oleh waktu turnaround yang masih lama, fasilitas yang belum mewadahi, suplay-demand yang tidak seimbang di daerah jawa dengan wilayah lainnya di Indonesia serta regulasi yang kurang kondusif.
Integrasi Pelindo ini berdampak terhadap efisiensi operasional sehingga menjadikan sumber daya keuangan yang lebih kuat. Selaian itu dengan Pelindo terintegrasi akan meningkatkan posisi menjadi operator terminal peti kemas terbesar nomor 8 dunia, dengan adanya peningkatan skala ini diharapkan akan meningkatkan brand awareness pelabuhan di Indonesia yang berdampak secara positif terhadap peningkatan trafik di masa yang akan datang.
Isu penting yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dengan adanya Integrasi Pelindo ini adalah penurunan harga logistik sebagai dampak dari meningkatnya produktivitas dan efisiensi pelayanan di pelabuhan, selain itu melalui Integrasi Pelindo ini mampu membuka lapangan pekerjaan baru akibat dari peningkatan investasi di sektor pelabuhan.
Pelindo Bersatu, Indonesia Maju
Semoga ini menjadi doa kita bersama untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara kita. Sebagai penutup dari saya izinkan untuk menuliskan pantun sebagai semangat menyambut Integrasi Pelindo Bersatu.
Makan Malam di Kota Batu, Ditemanin Kekasih BaruMari Dukung Pelindo Bersatu, Untuk Indonesia Lebih Maju
👍
BalasHapus